Pengaruh Upah Minimum dan Angka Melek Huruf Terhadap Tingkat Pengangguran dan Kemiskinan di Provinsi Bali

Peningkatan signifikan jumlah penduduk miskin dan pengangguran di Provinsi Bali selama dua tahun terakhir sebagai bagian dari dampak pandemi Covid-19 yang menghantam sendi perekonomian menjadi sebuah masalah baru yang patut untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Penelitian ini difokuskan untuk membahas penyebab kemiskinan dengan menitikberatkan pada aspek pekerjaan yang mencakup upah dan pengangguran, serta aspek pendidikan yang direpresentasikan dengan indikator angka melek huruf. Adapun tujuan penelitian dalam penelitian ini adalah: (1) untuk menganalisis pengaruh upah minimum dan angka melek huruf terhadap pengangguran di Provinsi Bali; (2) untuk menganalisis pengaruh upah minimum, angka melek huruf, dan pengangguran terhadap kemiskinan di Provinsi Bali; dan (3) untuk menganalisis peran pengangguran memediasi pengaruh upah minimum dan angka melek huruf terhadap kemiskinan di Provinsi Bali. Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Penelitian ini menggunakan teknik analisis jalur dalam pengujian hipotesis. Data sekunder diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, dan penelitian ini menggabungkan data runtut waktu (time series) dan data silang (cross section) atau berupa data panel. Alat bantu pengolah data yang digunakan adalah Microsoft Excel dan Eviews versi 10. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) upah minimum dan angka melek huruf berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap pengangguran; (2) upah minimum berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kemiskinan, angka melek huruf secara langsung berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan, dan pengangguran secara langsung berpengaruh positif dan signifikan terhadap kemiskinan; serta (3) pengangguran tidak memediasi pengaruh upah minimum dan angka melek huruf terhadap kemiskinan di Provinsi Bali.