Kondisi Sosial Ekonomi Sangat Pengaruhi Motivasi Pendidikan Generasi Muda

I Gde, Oka Saputra (2022) Kondisi Sosial Ekonomi Sangat Pengaruhi Motivasi Pendidikan Generasi Muda.

[thumbnail of Artikel Berita] Text (Artikel Berita)
12752 - Published Version

Download (44kB)
Official URL: https://atnews.id/

Abstract

Seiring dengan maju dan berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, kebutuhan manusia pun semakin banyak dan berkembang pula. Bahkan kini, pendidikan mulai menjadi kebutuhan primer bagi masyarakat. Hal ini sesuai dengan amanat UUD 1945 Pasal 31 ayat 1, yaitu “setiap warga negara berhak mendapat pendidikan” sehingga pemerintah wajib mengusahakan dan menyelenggarakan pendidikan nasional karena pendidikan merupakan tiang dan pondasi terpenting dalam kehidupan guna mewujudkan masa depan bangsa yang cemerlang.
Tujuan pendidikan menurut Dwi Siswoyo (2011:26) merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh kegiatan pendidikan adalah suatu yang logis bahwa pendidikan itu harus dimulai dengan tujuan yang diasumsikan sebagai nilai. Tanpa sadar tujuan, maka dalam praktik pendidikan tidak ada artinya. Dalam pasal 3 UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, tujuan pendidikan nasional yaitu “untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”
Dalam keseluruhan proses pendidikan yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan baik lembaga pendidikan formal, informal maupun non formal, belajar merupakan kegiatan yang paling pokok guna mencapai tujuan pendidikan. Menurut Hilgard dan Bower (1975) dalam bukunya Theories of Learning, belajar sendiri berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi itu. Jadi, belajar bukanlah tingkah laku yang nampak, tetapi terutama adalah prosesnya yang terjadi secara internal didalam diri individu tersebut.
Proses perubahan tersebut dapat tercapai jika dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor dari dalam diri seseorang atau faktor individual dan faktor dari luar individu yang disebut faktor sosial. Faktor individual sendiri antara lain faktor kematangan/pertumbuhan, kecerdasan, latihan, motivasi, dan faktor pribadi. Sedangkan faktor sosial antara lain faktor keluarga/keadaan rumah tangga, guru dan cara mengajarnya, alat-alat yang digunakan dalam belajar mengajar, lingkungan dan kesempatan yang tersedia, dan motivasi sosial.
Yang dimaksud dengan keadaan keluarga sendiri adalah, ada keluarga yang miskin, ada pula yang kaya. Ada keluarga yang selalu diliputi oleh suasana tentram dan oleh anak-anaknya. Termasuk dalam keluarga ini, ada tidaknya atau tersedianya fasilitas-fasilitas yang diperlukan dalam belajar turut memegang peranan penting pula (Ngalim Purwanto, 2007). Keluarga sendiri merupakan lembaga sosial pertama yang dikenal oleh anak. Keluarga bertanggung jawab menyediakan kebutuhan finansial untuk keperluan pendidikan anak, walau dari keluarga tidak mampu sekalipun. Selain keluarga, lembaga sosial lain yang berfungsi menanamkan sikap-sikap yang dapat mempengaruhi perkembangan anak selanjutnya adalah sekolah/lembaga pendidikan formal maupun informal.
Keadaan sosial ekonomi keluarga sendiri bisa dicerminkan dari indikator tingkat pendidikan orang tua, pendapatan keluarga, kepemilikan aset rumah tangga, dan pemenuhan kebutuhan keluarga/pengeluaran keluarga. Tingkat pendidikan atau jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan (UU RI No. 20 Tahun 2003 pasal 1). Dalam masa Pandemi Covid-19, semakin mendesak keluarga para peserta didik dalam kegalauan mental. Mengingat orangtua dari peserta didik banyak yang mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), di rumahkan, di putus kontrak kerjanya, bahkan dibayar harian upahnya.
Fenomena inilah yang menjadi permasalahan dan PR kita bersama. Kondisi sosial ekonomi sangat mempengaruhi motivasi pendidikan generasi muda. Kondisi sosial ekonomi keluarga yang terdiri dari tingkat pendidikan orang tua, pendapatan keluarga, kepemilikan aset rumah tangga, dan pemenuhan kebutuhan keluarga/pengeluaran keluarga terhadap minat belajar generasi muda/peserta didik.
Namun dalam hal ini, pendidikan sendiri menurut UU RI Nomor 20 Tahun 2003 adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
Demi mencapai tujuan pendidikan sesuai amanat Undang-Undang tersebut, maka dilaksanakanlah proses pendidikan sebagai bentuk menyelamatkan asset bangsa. Pengaruh kondisi sosial ekonomi keluarga terhadap minat belajar generasi muda secara simultan atau bersama-sama menunjukan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap minat belajar siswa dengan nilai koefisien garis positif Tingkat pemenuhan kebutuhan/pengeluaran keluarga berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat belajar siswa.
Berdasarkan Kondisi sosial ekonomi sangat mempengaruhi motivasi pendidikan generasi muda, maka diharapkan keluarga peserta didik dapat mengatur keuangannya agar pengeluaran keluarga tidak melebihi pendapatan yang diterima dan mengutamakan pemenuhan kebutuhan pendidikan anak. Cara meningkatkan minat belajar siswa yang dapat dilakukan oleh orang tua yaitu dengan memberikan reward setiap selesai ulangan atau setiap semester, karena anak akan lebih semagat dalam belajar untuk mendapatkan nilai yang baik agar diberi reward. Walaupun reward itu sederhana. Orang tua dapat juga mengarahkan dan membiarkan mereka bekerja keras untuk melihat potensi dalam dirinya dan menentukan kekuatan dan kelemahan yang ia punya, serta memberikan perhatian dalam mengawasi anak demi peningkatan minat belajar peserta didik. Hubungan yang harmonis juga harus dibangun antara orang tua dengan anak. Selain itu, jika perlu orang tua dapat mengikutkan anak pada AMT (Achievement Motivation Training) yaitu program pengembangan diri khususnya dalam hal peningkatan minat dan motivasi belajar.

Item Type: Article
Subjects: H Social Sciences > H Social Sciences (General)
H Social Sciences > HC Economic History and Conditions
L Education > L Education (General)
Divisions: Program Studi Administrasi Bisnis
Depositing User: I Gde Oka Saputra
Date Deposited: 27 Apr 2023 06:43
Last Modified: 27 Apr 2023 06:43
URI: http://repo.stispolwb.ac.id/id/eprint/64

Actions (login required)

View Item
View Item